SEGITIGA
EPIDEMIOLOGI
FAKTOR AGEN
Agen
infeksius (penyebab suatu penyakit menular) adalah mikroorganisme infeksius
atau elemen hidup yang kehadirannya, bila diikuti dengan kontak yang efektif
dengan manusia yang rentan dalam keadaan yang memungkinkan, akan menjadi
stimuli untuk mengisi dan memudahkan terjadinya suatu proses penyakit. Agen
infeksius bersifat parasit pada manusia. Kelompok agen ini berdasarkan
ukurannya yaitu :protozoa, metazoa (anthropoda dan helmints), jamur, bakteri,
ricketsia, virus dan prion.
Karaktristik Agen Infeksius
1.
Inheren/Intrinsik
Berbagai
sifat karateristik agen infeksius ditentukan oleh agennitu sendiri dan tidak
tergantung pada interaksinya dengan penjamu.Sifat karakteristiknintrinsik
meliputi morfologi, ukuran, fisiologi, reproduksi, nutrisi, syarat kelangsungan
hidup (intraseluler atau extra seluler, suhu, kelembaban, PH dan
lain-lain).Pada umumnya, semua agen penyebab penyakit menular bervariasi nyata
dalam sifat-sifat intrinsik ini. Pengertian sifat intrinsik mungkin sangat
penting untuk memahami sifat epidemiologi agen penyebab, termasuk di dalamnya
cara penularan. Disamping itu, strain atau isolasi agen penyebab tertentu dari
berbagai kejadian luar biasa serta dari berbagai daerah geografis pada berbagai
waktu tertentu dapat memeberikan perbedaan yang nyata dalam sifat-sifat yang
ada.
2.
Viabilitas (resistensi)
Viabilitas
merupakan karakteristik agen infeksius untuk bertahan di lingkungan yang
buruk.Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi viabilitas (resistensi) agen
infeksius adalah suhu, kelembaban, ketergantungan agen terhadap oksigen (aerob
atau anaerob), sifat agen yang intraseluler dan extraselular, dan lain-lain.
3.
Infektifitas
Infektifitas
adalah kemampuan agen untuk masuk dan berkembang biak (menghasilkan infeksi)
dalam tubuh penjamu. Infeksi bisa bersifat manifes/apparent atau tidak
manifes/inapparent. Jika agen infeksius hanya berada di permukaan badan/benda
dan tidak masuk dan berkembang biak dalam tubuh penjamu disebut dengan
kontaminasi.
4.
Patogenisitas
Patogenisitas
adalah kemampuan agen untuk menimbulkan manifestasi penyakit pada
penjamu.Penyakit yang muncul bisa bersifat subklinis atau klinis.Sehingga
patogenisitas dapat pula dikatakan sebagai proporsi orang yang terinfeksi
berkembang menjadi penyakit klinis.
5.
Virulensi
Virulensi
merupakan derajat keparahan (berat/ringannya) penyakit yang di timbulkan oleh
agen.Virulensi dapat pula diartikan sebagai proporsi penderita dengan gejala
klinis berat atu mati terhadap seluruh penderita dengan gejala klinis yang
jelas.Dalam hal ini maka Case Fatality Rate (CFR) adalah merupakan ukuran
virulensi. Virulensi tergantung pada dosis, cara masuknya agen atau cara
penularan, serta faktor penjamu sendiri seperti umur, jenis kelamin, ras dan
sebagainya.
6.
Antigenisitas
Antigenisitas
merupakan kemampuan agen menimbulkan atau menstimulasi produksi antibodi pada
penjamu. Misalnya agen yang dapat menimbulkan atau meningkatkan antibodi berupa
immunoglobulin (Ig) A,G dan M. Sifat antigenitas ini tergabtung pada jenis
patogen yang memberikan kekebalan humoral primer, seluler atau campuran
keduanya.
FAKTOR PEJAMU (HOST)
Pejamu
merupakan organisme (manusia atau hewan) tempat berlabuhnya agen
penyakit.Keberadaan penjamu yang rentan terhadap penyakit menular di populasi
sangat tergantung pada mobilitas penjamu, kontak interpersonal serta derajat
dan lama imunitas yang dimiliki oleh penjamu.Faktor penjamu sendiri merupakan
faktor intrinsik yang mempengaruhi keterpaparan individu, kerentanan dan respon
terhadap agen penyebab.Faktor penjamu meliputi faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Faktor intrinsik terdiri dari usia, jenis kelamin, ras, genetik, fisiologi
(termasuk kebugaran dan riwwayat penyakit) serta ketanggapan imunitas.
Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi aktifitas seksual beresiko, cara
hidup/perilaku, nutrisi, pekerjaan, rekreasi dan imunisasi. Faktor-faktor
tersebut penting karena mempengaruhi resiko untuk terpapar sumber infeksi, dan
kerentanan serta resistensi dari manusia terhadap suatu penyakit atau infeksi.
A. Usia
Biasanya
merupakan faktor penjamu yang terpenting dalam timbulnya penyakit. Terdapat
penyakit-penyakit tertentu yang hanya (atau biasanya) menyerang anak-anak usia
tertentu, atau ada juga yang hanya menyerang mereka yang telah dewasa atau usia
lanjut.
B. Jenis
Kelamin
Sebagian
besar penyakit menular mempunyai kerentangan yang sama untuk jenis kelamin
laki-laki dan perempuan. Namun beberapa penyakit menular ditemukan lebih banyak
pada laki-laki dibandingkan pada perempuan disebabkan peluang keterpaparan
sehubungan dengan pekerjaan serta karakteristik herediter dari jenis kelamin.
C. Ras
Faktor
ini sendiri tidak mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi terjadinya
penyakit menular pada seseorang meskipun telah di temukan adanya perbedaan
kejadian dan distribusi penyakit menular berdasarkan ras.
D. Genetik
Berkaitan
dengan ras.
E. Perilaku
Sehubungan
dengan banyaknya variasi sumber penyakit, reservoir dan cara penularan agen
penyakit menular, perilaku individu serta adat kebiasaan dalam masyarakat dapat
memudahkan kontak agen dengan penjamu.
F. Nutrisi
Makin
baik status gizi sesorang, maka makin baik system pertahanan tubuh orang
tersebut (secara umum).
G. Imunitas
dan Kerentanan Pejamu
Kerentanan
pejamu tergantung pada faktor genetika, faktor ketahanan tubuh secara umum, dan
imunitas spesifik yang di dapat.Faktor ketahanan tubuh yang penting adalah yang
berhubungan dengan kulit, selaput lendir, keasaman lambung, silia pada saluran
pernafasan, dan refleks batuk. Faktor yang meningkatkan kerentanan adalah
malnutrisi, bila menderita penyakit lain, depresi system immunologi yang dapat
terjadi pada penbobatan penyakit lain (misalnya AIDS). Disamping itu faktor
imunitas sangat berpengaruh dalam timbulnya suatu penyakit.
Adapun karakteristik dari Host adalah :
1.
Resistensi
Kemampuan dari
pejamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi.
2.
Imunitas
Kesanggupan Host
untuk mengembangkan suatu respon immunologis sehinnga tubuh kebal terhadap
penyakit tertentu.
3.
Infektifnes
Potensi pejamu
yang terinfeksi untuk menularkan penyakit pada orang lain
FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor
lingkungan merupakan faktor eksternal (diluar agen dan pejamu) yang
mempengaruhi agen dan peluang untuk terpapar yang menyebabkan atau memungkinkan
transmisi penyakit. Lingkungan dapat diklasifikasikan dalam 4 komponen, yaitu :
Lingkungan fisik, biologi, sosial dan ekonomi.
A. Lingkungan Fisik
Lingkungan
fisik meliputi kondisi udara, musim, cuaca, dan kondisi geografi serta
geologinya. Kondisi udara, musim, cuaca, dapat mempengaruhi kerentanan
seseorang terhadap penyakit tertentu seperti : kelembaba udara yang sangat
rendah dapat mempengaruhi selaput lendir hidung dan telinga sehingga lebih
rentan terhadap infeksi seperti influenza.
Kondisi
geografis sera geologi juga dapatmempengaruhi kesehatan secara langsung maupun
tidak langsung.Faktor ini berkaitan dengan topografi, sifat tanah, distribusi
dan jumlah tanah serta air yang terkandung.
B. Lingkungan Biologi
a.
Hewan atau tumbuh-tumbuhan dapat berfungsi sebagai agen,
reservoir, maupun vektor dari suatu penyakit.
b.
Mikroorganisme saprofit mempunyai pengaruh positif terhadap
kesehatan melalui penyuburan tanah, dan lain-lain.
c. Tumbuh-tumbuhan
dapat merupakan sumber nutrient, tetapi mungkin pula menjadi tempat bermukim
binatang yang merupakan vektor suatu penyakit, atau merupakan sumber allergen.
C. Lingkungan Sosial-Ekonomi
Faktor
yang timbul dari lingkungan sosial sangat mempengaruhi status kesehatan fisik
dan mental secara individu maupun kelompok, seperti :
·
kepadatan penduduk
·
kehidupan sosial
·
stratifikasi sosial berdasarkan tingkat pendidikan
·
nilai-nilai sosial yang berlaku
Faktor yang berkaitan dengan
ekonomi setempat, misalnya :
·
kemiskinan
·
ketersediaan dan keterjanhkauan fasilitas kesehatan oleh
masyarakat
·
adanya pusat-pusat latihan dan penyediaan kerja
·
perang
·
bencana alam
No comments:
Post a Comment